Selasa, 07 Juni 2016

GYPSUM

Kata gipsum berasal dari kata kerja dalam bahasa Yunani μαγειρεύω, yang artinya memasak. Disebut memasak karena di daerah MontmartreParis, pada beberapa abad yang lalu orang-orangnya membakar gipsum untuk berbagai keperluan, dan material tersebut kemudian disebat dengan plester dari Paris. Orang-orang di daerah ini juga menggunakan gipsum sebagai krim untuk kaki, sampo, dan sebagai produk perawatan rambut lainnya. Karena gipsum merupakan mineral yang tidak larut dalam air dalam waktu yang lama, sehingga gipsum jarang ditemui dalam bentuk butiran atau pasir. Tetapi ada suatu kejadian unik di White Sands National Monument, di negara bagian New MexicoAmerika Serikat, terdapat 710 km² pasir gipsum putih yang cukup sebagai bahan baku untuk industri drywall selama 1000 tahun. Kristal gipsum terbesar dengan panjang lebih dari 10 meter pernah ditemukan di NaicaChihuihuaMexico. Gipsum banyak ditemukan di berbagai daerah di dunia, yaitu JamaikaIran,ThailandSpanyol (penghasil gipsum terbesar di Eropa), JermanItaliaInggrisIrlandiaManitobaOntarioCanadaNew YorkMichiganIndianaTexasIowaKansas,OklahomaArizonaNew MexicoColoradoUtahNevada, Paris, CaliforniaNew South WalesKalimantan, dan Jawa Barat.
Gipsum dari New South Wales,Australia


Gipsum adalah salah satu contoh mineral dengan kadar kalsium yang mendominasi pada mineralnya. Gipsum yang paling umum ditemukan adalah jenis hidrat kalsium sulfat dengan rumus kimia CaSO4.2H2O. Gipsum adalah salah satu dari beberapa mineral yang teruapkan. Contoh lain dari mineral-mineral tersebut adalah karbonatboratnitrat, dan sulfat. Mineral-mineral ini diendapkan di laut,danaugua dan di lapian garam karena konsentrasi ion-ion oleh penguapan. Ketika air panas atau air memiliki kadar garam yang tinggi, gipsum berubah menjadi basanit (CaSO4.H2O) atau juga menjadi anhidrit (CaSO4). Dalam keadaan seimbang, gipsum yang berada di atas suhu 108 °F atau 42 °C dalam air murni akan berubah menjadi anhidrit.

Source : Wikipedia

Senin, 06 Juni 2016

Kolom bangunan

Pengertian Kolom
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996).
 
SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil.
 
Jenis-Jenis Kolom
Menurut Wang (1986) dan Ferguson (1986) jenis-jenis kolom ada tiga, yaitu :
  1. Kolom ikat (tie column).
  2. Kolom spiral (spiral column).
  3. Kolom komposit (composite column).
Dalam buku struktur beton bertulang (Istimawan Dipohusodo, 1994), ada tiga jenis kolom beton bertulang yaitu :
  1. Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral. Kolom ini merupakan kolom beton yang ditulangi dengan batang tulangan pokok memanjang, yang pada jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat sengkang ke arah lateral. Tulangan ini berfungsi untuk memegang tulangan pokok memanjang agar tetap kokoh pada tempatnya.
  2. Kolom menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama dengan yang pertama hanya saja sebagai pengikat tulangan pokok memanjang adalah tulangan spiral yang dililitkan keliling membentuk heliks menerus di sepanjang kolom. Fungsi dari tulangan spiral adalah memberi kemampuan kolom untuk menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh, sehingga mampu mencegah terjadinya kehancuran seluruh struktur sebelum proses redistribusi momen dan tegangan terwujud.
  3. Struktur kolom komposit, merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan atau tanpa diberi batang tulangan pokok memanjang.
 
Fungsi Kolom
Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Bila diumpamakan, kolom itu seperti rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah bangunan berdiri. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti beban hidup (manusia dan barang-barang), serta beban hembusan angin.
 
Kolom berfungsi sangat penting, agar bangunan tidak mudah roboh. Beban sebuah bangunan dimulai dari atap. Beban atap akan meneruskan beban yang diterimanya ke kolom. Seluruh beban yang diterima kolom didistribusikan ke permukaan tanah di bawahnya.
 
Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan tarikan,sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan. Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau bagian struktural lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan .

source: http://pu.bantulkab.go.id/berita/96-kolom-bangunan-pengertian-jenis-dan-fungsinya

Pengertian Pondasi



Pondasi adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi untuk menempatkan bangunan dan meneruskan beban yang disalurkan dari struktur atas ke tanah dasar pondasi yang cukup kuat menahannya tanpa terjadinya differential settlement pada sistem strukturnya.

Untuk memilih tipe pondasi yang memadai, perlu diperhatikan apakah pondasi itu cocok untuk berbagai keadaan di lapangan dan apakah pondasi itu memungkinkan untuk diselesaikan secara ekonomis sesuai dengan jadwal kerjanya.

Hal-hal berikut perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tipe pondasi:
1. Keadaan tanah pondasi
2. Batasan-batasan akibat konstruksi di atasnya (upper structure)
3. Keadaan daerah sekitar lokasi
4. Waktu dan biaya pekerjaan
5. Kokoh, kaku dan kuat

Umumnya kondisi tanah dasar pondasi mempunyai karakteristik yang bervariasi, berbagai parameter yang mempengaruhi karakteristik tanah antara lain pengaruh muka air tanah mengakibatkan berat volume tanah terendam air berbeda dengan tanah tidak terendam air meskipun jenis tanah sama.

Jenis tanah dengan karakteristik fisik dan mekanis masing-masing memberikan nilai kuat dukung tanah yang berbeda-beda. Dengan demikian pemilihan tipe pondasi yang akan digunakan harus disesuaikan dengan berbagai aspek dari tanah di lokasi tempat akan dibangunnya bangunan tersebut.
Suatu pondasi harus direncanakan dengan baik, karena jika pondasi tidak direncanakan dengan benar akan ada bagian yang mengalami penurunan yang lebih besar dari bagian sekitarnya.

Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi dalam perencanaan suatu pondasi, yakni :
1. Pondasi harus ditempatkan dengan tepat, sehingga tidak longsor akibat pengaruh luar.
2. Pondasi harus aman dari kelongsoran daya dukung.
3. Pondasi harus aman dari penurunan yang berlebihan.







source : http://azwaruddin.blogspot.co.id/2008/06/pengertian-pondasi.html

Konstruksi Kuda Kuda

Konstruksi kuda-kuda adalah susunan rangka batang yang berfungsi mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri, sekaligus dapat memberikan bentuk pada atap.
Kuda-kuda 
merupakan penyangga utama pada struktur atap. Struktur ini termasuk dalam klasifikasi struktur framework (truss), secara umumnya kuda - kuda terbuat dari kayu, bambu, baja, dan beton bertulang. 

  • Kuda - kuda kayu digunakan sebagai pendukung atap dengan bentang maksimal sekitar 12 m. Kuda - kuda bambu pada umumnya mampu mendukung beban atap sampai dengan 10 meter
  • kuda - kuda baja sebagai pendukung atap, dengan sistem frame work atau lengkung dapat mendukung beban atap sampai dengan bentang 75 meter, seperti pada hanggar pesawat, stadion olah raga, bangunan pabrik, dll.
  • Kuda - kuda dari beton bertulang dapat digunakan pada atap dengan bentang sekitar 10 hingga 12 meter.
  • Pada kuda - kuda dari baja atau kayu diperlukan ikatan angin untuk memperkaku struktur kuda-kuda pada arah horisontal. 
Pada dasarnya konstruksi kuda - kuda terdiri dari rangkaian batang yang selalu membentuk segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap serta bahan dan bentuk penutupnya, maka konstruksi kuda - kuda satu sama lain akan berbeda, tetapi setiap susunan rangka batang harus merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinyamampu memikul beban yang bekerja tanpa mengalami perubahan. 

Kuda-kuda diletakkan diatas dua struktur beton/baja selaku tumpuannya. Perlu diperhatikan bahwa tembok diusahakan tidak menerima gaya horisontal maupun momen, karena tembok hanya mampu menerima beban vertikal saja ( dalam perhitungan struktur tembok tidak diperhitungkan sebagai penerima beban tapi hanya sebagai beban )
Beban-beban yang dihitung adalah :
  1. Beban mati ( yaitu berat penutup atap, reng, usuk, gording, kuda - kuda, plafon termasuk instalasi listrik, air bersih/air kotor dan instalasi lain yang berada diatas plafon dengan posisi menggantung )
  2. Beban hidup ( angin, air hujan, orang pada saat memasang/memperbaiki atap )


source : http://www.hdesignideas.com/2011/01/bentuk-konstruksi-kuda-kuda-berdasar.html

Conblock atau Paving Block merupakan suatu jenis produk material bangunan untuk system perkerasan jalan yang terbuat dari campuran beton dengan kekuatan tertentu dan memiliki dimensi serta bentuk khusus yang dikerjakan secara teratur.
  Untuk kekuatan beton kami menyediakan dari K300K400, & K500.
  Conblock atau Paving Block sudah biasa di pakai untuk jalan, lahan parkir, halaman tempat tingga, dll oleh kontraktor besar di indonesia. Selain murah kwalitas nya pun terjamin
Hindari coran dan aspal yang akan menganggu bumi kita tanpa tidak ada nya peresapan air kedalam lapisan tanah.




source : http://www.indonusa-conblock.com/2014/05/pengertian-conblock.html

Jumat, 27 Mei 2016


WATERPASS

Fungsi dari bagian-bagian yang terdapat pada pesawat waterpass sebagai berikut :
1.         Lensa pembacaan sudut horisontal, berfungsi untuk memperbesar dan memperjelas  bacaan sudut horisontal.
2.         Sekrup A,B,C, berfungsi untuk mengatur kedataran pesawat (sumbu I vertikal).
3.         Sekrup pengatur fokus teropong, berfungsi untuk memperjelas obyek yang dibidik.
4.         Teropong, berfungsi untuk menempatkan lensa serta peralatan yang berfungsi untuk meneropong atau membidik obyek pengukuran.
5.         Pelindung lensa obyektif, berfungsi untuk melindungi lensa obyektif dari sinar matahari secara langsung.
6.         Lensa obyektif, berfungsi untuk menerima obyek yang dibidik.
7.         Klem aldehide horisontal, berfungsi untuk mengunci perputaran pesawat arah horisontal.
8.         Sekrup penggerak halus aldehide horisontal, berfungsi untuk menggerakkan pesawat arah horisontal secara halus setelah klem aldehide horisontal dikunci agar kedudukan benang pada pesawat tepat pada obyek yang dibidik.
9.         Sekrup pengatur sudut, berfungsi untuk mengatur landasan sudut datar.
10.     Visier, berfungsi sebagai alat bantu bidikan kasar untuk mempercepat pembidikan obyek.
11.     Plat dasar Waterpass, berfungsi sebagai landasan pesawat.
12.     Lensa okuler (pengamat), berfungsi untuk mengamati obyek yang dibidik.
13.     Cermin, berfungsi untuk memudahkan pembacaan nivo kotak
14.     Nivo Kotak, berfungsi untuk mengetahui kedataran pesawat.
15.     Sekrup pengatur ketajaman diafragma,berfungsi mengatur ketajaman benang diafragma(benang silang).

Cara Penggunaan Alat Pada Waterpass  sebagai berikut:
Pada prinsipnya pengaturan alat pada waterpass sama dengan pengturan alat pada theodolit. Adapun caranya adalah sebagai berikut :
1.         Injak sepatu statip agar melesak dalam tanah (jika di atas tanah), tinggi statip disesuaikan dengan orang yang akan membidik dan permukaan kepala statip diusahakan relatif datar.
2.         Ambil pesawat dan letakkan pada landasan pesawat kemudian dikunci.
3.         Mengatur unting-unting agar posisi sumbu I tepat di atas patok.
4.         Mengatur ketiga buah sekrup A, B, C, kira-kira setengah panjang as.
5.         Sejajarkan teropong dengan dua buah sekrup A dan B (kadudukan I), kemudian sekrup diputar searah (jika masuk, masuk semua; jika keluar, keluar semua) sambil dilihat kedudukan gelembung nivo tabung agar tepat di tengah-tengah skala nivo.
6.         Putar teropong searah jarum jam hingga kedudukannya tegak lurus terhadap dua sekrup A, B (kedudukan II), kemudian putar sekrup C (tanpa memutar sekrup A, B) masuk atau keluar sambil dilihat kedudukan gelembung nivo kotak agar tepat di tengah-tengah skala nivo.

Langkah untuk memperoleh data di lapangan dilakukan dengan cara yang sama seperti pada alat theodolit. Agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan dalam pengukuran di lapangan, maka langkah-langkah tersebut di atas harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga ketiga syarat berikut dapat terpenuhi, yaitu :
1.          Sumbu I vertikal.
2.          Benang silang horisontal tegak lurus sumbu I.
3.         Garis bidik sejajar garis arah nivo.

STATIF
Statif berfungsi sebagai tempat atau dudukan pesawat theodolit maupun waterpass
Cara Penggunaan Statif atau Tripod sebagai Berikut:
Buka tali pengikat statif atau tripod dan pasangkan sedemikian rupa sehingga ketiga kakinya terbuka (untuk berdiri dengan baik). Pemasangan atau penyetelan statif atau tripod harus sesuai dengan tinggi orang yang membidik / mengukur, jangan terlalu tinggi atupun terlalu rendah.

Keunggulan Bata Ringan dari Bata Merah



Bata Ringan itu Tahan Api
LIGHTCON melindungi ruang dari api pada saat kebakaran, sehingga lebih aman

Bata Ringan itu Hemat Energi
Penggunaan LIGHTCON pada gedung atau ruangan akan menghemat pemakaian AC. Hal ini disebabkan karena kemampuannya sebagai isolator panas, sehingga dapat mempertahankan kesejukan di dalam ruangan.

Bata Ringan itu Kedap Suara
LIGHTCON memiliki sifat penyerapan suara yang baik, sehingga mengurangi kebisingan suara dari luar dan cocok untuk ruangan akustik.

Bata Ringan itu Penetrasi Air Rendah
LIGHTCON terdiri dari molekul molekul yang tidak saling berhubungan, sehingga tidak mudah rembes dan lebih cepat kering

Bata Ringan itu Pengerjaan Mudah
LIGHTCON mempunyai presisi yang baik dengan ukuran 14 kali lebih besar namun 55% lebih ringan dari batu bata merah. Hal ini menyebabkan pemasangan dinding akan menjadi lebih cepat, rapi dan juga hemat.

Bata Ringan itu Berwawasan Lingkungan 
LIGHTCON ramah bagi lingkungan karena tidak memantulkan dan menghantarkan panas, sehingga mengurangi efek pemanasan global (Global Warming).